Jas-du-it

Jasduit - Just do it !

Saturday, May 3, 2008

Kawanku Syiah

  Mohd Shubhi       Saturday, May 3, 2008
"Kamu ikut Shafie, bukan ikut Rasulullah..." kata kawan saya. Saya kata tidak saya taat pada Rasulullah.

"Kami mengambil Islam terus dari rumah Rasulullah", katanya lagi, "sedangkan kamu ambil Islam dari Shafie".

Saya tak peduli apa katanya, saya tegaskan sekali lagi, "saya taat pada Rasulullah". Dia gelengkan kepala.

"Kamu kiam tangan masa sembahyang itu sesat, menambah-nambah dalam ibadat" katanya.

"Kamu pandai-pandai sebut amin selepas fatihah, batal solat kamu tambah perkataan dalam solat, tak pernah dilakukan oleh Rasul Allah" tambahnya lagi.

Saya kata, "nak lepas tangan pun takpa, nak kiam tangan pun tak apa, Nak sambut amin pun takpa taknak kata amin pun tak pa, keduanya ada dalilnya".

Sekali lagi dia marah, "itulah kamu ikut Shafie tak ikut Rasul Allah".

"Ada dalam sahih Bukhari dan Muslim", kata saya lagi.

"Sahih Bukhari dan Muslim tak Sahih, hanya hadis yang diriwayatkan oleh keturunan Rasul Allah saja yang sahih", katanya.

"Kamu sebenarnya tak cintakan Rasul Allah, kamu tak ikut dan tak mengenali Rasul Allah kerana kamu tak kenal Rasul Allah 100%", ulangnya lagi.

Saya kata, "saya cintakan Rasul Allah dan orang-orang soleh samada dia keturunan Rasul Allah atau tidak, tak perlu saya mengenali 100% untuk menyatakan cinta saya pada Rasul Allah cukup sekadar yang diperlukan untuk mengenalinya".

"Tidak ! kamu dusta, bagaimana kamu kata kenal kalau tidak 100% !" dia tinggikan suaranya.

Saya kata "kamu sendiri tak pernah jumpa Rasul Allah, malah Ayatullah Khomeini pun tak pernah tengok wajah Rasul Allah, macammana suara Rasul Allah ?"

kata saya lagi, "kamu tak pernah dengarnya...bagai mana kamu kata kamu kenal Rasul Allah ?". Saya menghimpit...dia amat marah.

"Kamu ikut dan sanjung orang-orang zalim, orang-orang fasik" katanya pada saya.

Saya terkejut dan bertanya "apa pulak ni...?"

Dia sambung, "Abu Bakar sembah berhala sebelum Islam, Umar bunuh anak sebelum Islam mana boleh ikut orang-orang yang sesat sebegitu".

Sambungnya lagi, "Saidina Ali Islam suci sejak mula, sejak kecil lagi, itu saja yang patut diikut".

Saya naik marah namun saya tak jawab penghinaan terhadap Saidina Abu Bakar dan Saidina Omar itu. Tak tergamak saya mendengarnya. Kawan saya memandang hina Saidina Abu Bakar dan dan Saidina Umar. Saya memandang tinggi kedua-dua sahabat itu termasuk Saidina Ali, itu pegangan saya, bisik saya dalam hati.

"Osman meninggal, meninggalkan harta yang banyak, unta yang banyak, tak betul Osman itu kerana Rasul Allah tak macam itu", dia meneruskan penghinaan pada seorang lagi sahabat besar.

Saya kata "apa salahnya kaya..?.

"Tak boleh ikut orang macam itu bersalahan dari perbuatan Rasul Allah", jawabnya.

Saya mula sedar ini satu perbincangan yang kasar dan tidak jujur. Saya mahu tinggalkannya.Dia tuduh saya beragama tak guna akal, saya nafikannya. Namun saya terima saya masih terlalu lemah, banyak yang perlu diperbaiki... saya cahut cabaran itu...

Saya tertanya-tanya bagaimana dia berfikir...apa sebabnya dia terus memeluk erat fahaman itu dalam masa yang pendek. Tentu hebat program dakwah Syiah ...!
logoblog

Terima Kasih kerana membaca, Kawanku Syiah

Previous
« Prev Post

2 comments:

Segala komen pembaca amat dihargai, tapi mohon komen dengan berhemah ya ! Terima Kasih !